di penghujung hatiku ini
tak juga bisa kutulis tepat kesimpulan tentang perlakuanmu padaku
aku sedih
dengan ukiran yang indah memuja tentang dunia
luka yang memahat
luka yang menghujam dijantung hati
mungkin aku hanyalah sebuah karang yang hanya diam
saat kau menjadi ombak yang menerjangku tanpa henti
betapa hancurnya hatiku oleh sikapmu
kecewa
hancur
sakit
luka
aku mungkin belum kalah
tapi aku kecewa
membawa kakiku berjalan menjauh dari hatimu
setiap gerakmu adalah masa yang tak lekang oleh waktu
apakah debar jantung itu masih merindukanku?
tenggelam dalam kepedihan yang tak berkesudahan
mungkin bagimu aku hanyalah tak lebih dari sependar lilin
yang sinarnya redup di antara ribuan cahaya terang lainnya
tapi jika boleh aku meminta
biarkan cahaya itu tetap menyala dihatimu
karena suatu saat cahaya itu akan bersinar lebih terang
di saat cahaya lain mulai redup.
unie :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar